Chem's Youth Camp part 3 (SOLO CAMP)
Sobat, mau tau gimana pengalamanku selama solo camp? mau banget? banget banget bangeet??
Yuk ahh cekidot mas bro mbak sist!
Pagi-pagi buta entah jam berapa itu, jam 00 lewat sepertinya, aku dibangunkan oleh panitia solo camp. Sebelum berangkat solo camp, kami shalat tahajud terlebih dahulu di masjid. Kemudian panitia memberikan kami beberapa bekal, diantaranya :
1. Trash Bag --> Alas untuk duduk
2. Lilin + 3 batang korek api + pemantiknya --> Untuk menerangi kami selama berada sendiri di tempat solo camp kami masing-masing nanti
3. Garam --> Untuk ditaburi di sekeliling kami agar tidak ada hewan melata yang mendekati kami nantinya
4. Permen --> Diemut sedikit kemudian diletakkan didepan kita (sekitar sejengkal tangan) untuk mengalihkan perhatian semut agar datang di permen yang manis bukan aku yang manis *hueek*
5. Al-Quran --> Untuk dibaca, sebagai penjagaan dari apapun
6. Surat --> Dibaca setelah selesai membaca 1 juz Al-Quran
7. Pulpen/Spidol --> Untuk menjawab pertanyaan di dalam surat
Bekal siap! Mata kami pun ditutup dengan slayer dan kami diantarkan oleh panitia ke tempat solo camp kami masing-masing. Pipeh berada di depanku, sedang Ijeh berada dibelakangku. Pipeh ditempatkan terlebih dahulu sebagai akhwat 11 (semoga gak salah), lamaaa kemudian Ijeh ditempatkan sebagai akhwat 21 dan aku, akhwat 22.
Saat slayer di mataku dibuka, aku melihat sekeliling gelap. Aku meletakkan trash bag untuk alas di atas rerumputan (perintah panitia), kemudian aku ditinggal begitu saja oleh panitia sebelum aku menyalakan lilin (agak serem sebenernya). Setelah kurasa trash bag sudah berada di tempat yang nyaman, aku duduk kemudian mengeluarkan bekalku. Pertama aku menyalakan lilin, kemudian meletakkannya di atas bebatuan (alhamdulillah hanya sekali memantik langsung nyala). Kedua aku makan permen dan membuangnya didekatku. Ketiga aku menaburi garam disekitarku. Dan yang terakhir aku mulai membaca Al-Quran.
Selama membaca Quran, suara air mengalir menemaniku, saat suara air mulai aneh (tiba-tiba deras) aku memperkeras bacaan Quranku agar tak mendengar suara aneh (air yang tiba-tiba deras dan rumput bergerak). Aku jauhkan pikiran yang tidak-tidak yang ada di kepalaku, aku bahkan sampai mencoba untuk memikirkan presentasi SP Propen yang makalah dan ppt nya belum aku buat sama sekali. Pokoknya segala macam pikiran negatif aku jauhkan selama berada disana.
Beberapa kali ada yang lewat di tempatku dan mengucapkan "Assalamu'alaykum..". Itu tandanya yang lewat adalah panitia, alhamdulillah semua yang lewat mengucapkan salam (yakin?). Tapi kenapa yang lalu lalang di tempatku ikhwan semua? Ga ada akhwat yang lewat ditempatku (pengen narik klo akhwat yang lewat), ckckck -,-a. Dan satu lagi yang aku heran, aku tak mendengar suara teman-teman yang tilawah disekitarku! Padahal Ijeh ditempatkan tak jauh dari tempatku. Tapi benar-benar tak ada suara mereka *miris* T_T. Selama membaca Quran pun aku tak bisa diam, kenapa?? Kakiku KESEMUTAN!! Rasanya pengen banget selonjoran ini kaki, tapi aku takut kalau kakiku melewati batas garam akan ada Beruang yang memakan kakiku nanti *efeknontonspongebob*. Selain itu, aku mulai resah karena 2 batang korek api serta pemantiknya hilang entah dimana, mungkin tercecer saat aku membukanya, aku sedikit panik, tapi aku pasrahkan segalanya sama Allah deh, kalau ini lilin mati berarti aku siap-siap dzikir sambil tiduran.
Alhamdulillah sampai 1 juz Al-Quran selesai aku baca, lilinnya masih kokoh menyala. Aku pun teringat dengan surat yang harus aku baca saat sudah selesai membaca 1 juz. Aku berhenti membaca Quran, suasana menjadi sepi, pikiran negatif mulai datang, aku pun berdzikir dengan keras agar pikiran negatif itu pergi. Aku buka suratnya perlahan. Taraaaaaaaaaaa.. saat aku membaca judul surat itu aku langsung menutupnya kembali dan membaca surat berikutnya yang berisi pertanyaan2, aku menjawab pertanyaan dari surat itu, kemudian buru-buru menutupnya kembali, jantungku berdetak semakin kencang karena suasana sepi mulai menghampiri. Dan kalian mau tau judul suratnya?? 'MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR' *semogagasalah*. Seharusnya surat itu menjadi surat untuk bermuhasabah diri, tapi membaca judulnya saja sudah membuat pikiran negatifku datang, jadi tak kuberanikan diri untuk membaca lanjut isi surat tersebut. Tugasku sudah selesai, aku bingung harus bebrbuat apa lagi, tapi mulutku tak berhenti berdzikir karena aku tak mau ada suasana sepi. Tadinya aku ingin lanjut membaca Quran, tapi mataku sudah sakit membaca satu juz lebih selembar di depan lilin dan kakiku sangat sangat sangaaaaaat kesemutaaan. Akhirnya aku mencoba untuk tidur sambil mulut terus saja berdzikir. Aku berhasil tidur, entah berapa lama.
Kemudian Uswah membangunkanku, memberitahu bahwa Solo Camp telah berakhir (ALHAMDULILLAH). Aku sempat bingung, "loh udah? kok aku ga denger peluit tanda berakhir solo camp nya ya?". Tapi yasudahlah akhirnya aku berhasil ikut Solo Camp tanpa berteriak "Allahu Akbar Akhwat 22!" (teriakan kalau saja terjadi sesuatu padaku) :p
Uswah menyuruhku untuk membereskan semua (alhamdulillah lilinku masih menyala dan masih setengah) dan menutup mataku kembali. Kami menjemput semua peserta satu-persatu. Sampai ditempat awal kami berkumpul, kami dikumpulkan kembali dengan mata tertutup. Kami pun mendapat muhasabah tentang kematian dari Kak Ikmal. Ada beberapa yang menangis. Aku? Aku sedikit menitikkan airmata, teringat ibu yang menyuruhku untuk segera pulang pagi ini.
Selesai muhasabah dari Kak Ikmal, kami pun membuka mata kami dan saat aku melihat ke langit SUBHANALLAH.. indaaah.. bulan sabit, bulan senyum ditemani satu bintang dengan sinar paling terang didekatnya dan saat aku melihat lebih luas lagi SUBHANALLAH.. ALLAHU AKBAR.. bintangnyaa banyaaaak, indaaaah.. tak ingin beranjak dari tempat itu rasanya. Tapi, karena adzan Subuh telah berkumandang, kami pun bergegas ke Masjid untuk shalat subuh berjamaah.
Pengalaman yang sungguh LUAR BIASA!