123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

sahabat itu sulit sekali dicari, jadi jangan pernah menyia-nyiakan sahabatmu

Tampilkan postingan dengan label lagi bener. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lagi bener. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 April 2015

Allah.. Jaga Mereka :')

Assalamu'alaykum..

Hwaaaaa ini jam 1 pagi dan gue masih belom bisa tidur. Karna sudah terlalu lama sendiri ga nge-blog, dan kayaknya pembaca blog gue mulai merindukan gue *preeeet* maka gue akan mulai nge-blog lagi mulai hari ini (mulai hari ini apa hari ini doang? liat aja nanti wkwk).
Oke, kali ini gue mau cerita tentang adek kembar gue, Hadi Huda. Kalo mau ceritain mereka dari lahir sampe segede sekarang ini pasti bakal panjang banget dan gue bakal "banjir" ngetiknya. Jadi gue mau cerita sedikit, sekilas aja.. siapa tau bisa jadi pelajaran buat kita semua (aamiin).
Dua adek kembar gue ini punya "keistimewaan" saat mereka kecil, mungkin semua orang meragukan mereka. Tapi nggak ada yang nggak mungkin kalau Allah sudah berkehendak. 
Gue bahagia banget mereka bisa pindah ke SMA gue, kebetulan gue masih "heboh" di rohis SMA gue jadi gue berpikir untuk menceburkan mereka ke rohis. Awalnya mereka menolak buat ikut rohis, katanya sih mereka sibuk banyak tugas bla.. blaa.. blaaa.. Tapi, gue ga nyerah gitu aja. Berbagai cara gue coba buat ngajak mereka ikut rohis, berbagai cerita tentang rohis gue bagi ke mereka untuk ngebuat mereka tertarik. Dan satu yang paling penting selain cerita mereka butuh bukti, ya gue berusaha menunjukkan kebaikan-kebaikan yang gue dapet selama gue ikut rohis.
Sampai akhirnya salah satu adik kembar gue mau ikut rohis (alhamdulillah). Gue seneng bukan main dan sebagai hadiah akhirnya di IBF 2015 gue coba beliin mereka berdua Al-Quran. Alhamdulillah mereka antusias dapet Al-Quran itu, bahkan mereka nanya sama gue kapan waktu yang pas buat baca Quran itu, dan gue saranin buat baca Quran nya setiap habis shalat.. satu dua halaman dulu aja, nanti lama-lama jadi satu dua lembar, dst.
Yang bikin gue "merinding" adalah, saran gue bener-bener mereka lakuin. Mereka bener-bener baca Quran yang gue beli setiap habis shalat.. MasyaAllah.. Alhamdulillah.. terima kasih ya Allah, pastinya Engkau yang telah menggerakan hati mereka. 
Terakhir kejutan yang kudapat dariMu, satu adik kembar gue akhirnya mulai tergerak juga hatinya untuk ikut rohis. Akhirnya kedua adik kembar gue meneruskan jejak gue di Rohis SMA. Gue harap banyak pelajaran serta pengalaman yang bisa mereka dapet selama di Rohis, kayak yang dulu gue dapet yang masih berbekas sampe sekarang bahkan bikin gue terlalu cinta sama Rohis.
Terima kasih kembar.. kalian bener bener ngebuat gue berlinang airmata melihat perubahan kalian. Semoga ISTIQOMAH.

Allah.. jaga mereka :')

Minggu, 19 Februari 2012

Masalah? Gak Masalah!


Menurut wikipedia..
Masalah (bahasa Inggris: problem) kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan.

Kalau menurut kalian masalah itu apa sih? Apa hayooo??
Ada yang bilang, masalah itu beban. Ada juga yang bilang masalah itu tantangan. Ada lagi yang bilang masalah itu adalah hadiah, bahkan anugerah. Menurut kalian masalah itu apa?
Menurutku apa masalah itu tergantung bagaimana kita menganggap masalah itu sendiri. Betul?

Ada satu paragraf pada sebuah artikel yang berbunyi.
"Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah. Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih" tinggi."

Jadi, tergantung bagaimana kita menganggap masalah itu sendiri kan?

Terus kita harus gimana kalau lagi ada masalah, biar masalah gak masalah??
Yaa yang jelas jangan pakai emosi buat menyelesaikan masalah itu karena kalian cuma nambah masalah baru. 
"Hadapi saja dengan kepala dingin, pikirkan pelan-pelan penyelesaiannya. Dan terkadang terlalu mempertanyakan mengapa masalah harus terjadi malah menambah masalah baru" (ngutip dari tweet @pemulihanjiwa).

Senin, 19 Desember 2011

Ada Diskusi Ada Aksi

Diskusi diskusi dan diskusi.. itu yang sering dilakukan mahasiswa dimanapun berada. Diskusi tentang politik, diskusi tentang masyarakat, diskusi tentang lingkungan, dan lain-lain. Banyak pengetahuan yang kita dapatkan melalui diskusi. Karena melalui diskusi kita dapat bertukar pikiran dengan orang-orang yang kita ajak berdiskusi. Bagus memang, tapi bagaimana ketika kita hanya berdiskusi dan terus berdiskusi tanpa sebuah AKSI?

AKSI! Ya aksi, sebuah aksi nyata!

Terkadang kita dengar atau lihat dalam sebuah diskusi. Beberapa yang didiskusikan dalam diskusi itu seperti mencari-cari kesalahan orang lain, mengorek-ngorek peristiwa-peristiwa yang terjadi dan lain sebagainya tanpa ada usaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Tanpa ada sebuah aksi nyata untuk memperbaiki berbagai kesalahan yang didiskusikan.

Ada memang beberapa hasil diskusi yang dibarengi dengan aksi nyata, namun, ketika tidak ada follow up untuk aksi nyata itu, apa gunanya?

Memang tak semudah membalikan telapak tangan melakukan aksi nyata untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi. Tapi, apa salahnya untuk memulai sedikit demi sedikit. Walau tak bisa memperbaiki semua, setidaknya ada manfaat yang dirasakan orang lain dari diskusi yang kita lakukan.

Ini mengingatkanku dengan sebuah kata 'TALK LESS DO MORE!' Ayo kita barengi diskusi dengan aksi!

ADA DISKUSI, ADA AKSI
BUKAAAAN BASA BASI~

Minggu, 18 Desember 2011

Merasa Cukup, Cukup Merasa

Dua kata itu punya makna yang berbeda jika digabungkan dengan posisi yang berbeda pula. Namun, dua-duanya sama menariknya. "Merasa Cukup" adalah suatu sifat yang saat ini dianggap inferior oleh kebanyakan orang. Karena dengan merasa cukup, kita akan disisihkan zaman. Dianggap sebagai orang yang tak punya ambisi dengan posisi. Tak memiliki keinginan untuk menjadi yang lebih baik pada masa depan. Karenanya, merasa cukup adalah sifat yang unik sekarang.

Merasa cukup sejatinya suatu ungkapan syukur. Islam menyebutnya qanaah. Merasa cukup menjadi salah satu indikasi bahwa kita benar-benar berterima kasih atas segala nikmat yang Allah berikan. Bisa jadi, salah satu maraknya berbagi penyelewengan moral karena tidak pernah ada rasa cukup pada seseorang. Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, sukses atau berhasil. Yang penting, cara memperolehnya adalah dengan "kewajaran". Ilmu kauniyahnya, ya kita harus bekerja keras, disiplin, rajin, dan kreatif idenya. Teori kauliyahnya bilang lewat shalat, shadaqoh, puasa, shalat sunnah, dan sebagainya. Dan cara ini bukan rahasia, karena kita sudah mengetahuinya. Tinggal mau atau tidak kita melakukannya.

Adapun "Cukup Merasa" juga menjadi fenomena. Ada begitu banyaknya kemiskinan, kesewenang-wenangan, dan kebodohan. Dan orang-orang yang kaya, punya kuasa, dan pandai yang ada, masih sedikit yang "turun gunung" untuk memberantas penyakit-penyakit tersebut. Mereka tahu dan merasakan bahwa ada yang salah di lingkungannya. Namun, nampaknya nuraninya belum tersentuh. Bagi mereka, "cukup merasa" sudah cukup. Padahal, itu sungguh masih jauh dari cukup.


sumber :
Akhda Afif Rasyidi
http://akhdaafif.wordpress.com/

Jumat, 09 Desember 2011

Kritik Hanya Sekedar Mengkritik

Kritik? Apa sih kritik? Kritik singkong? Kritikin? Atau kalau rambutnya kritik direbonding? #ngaco. Kritik menurut Wikipedia adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kenapa tiba-tiba aku ngomongin soal ini? Hhhmm..
Saat ini banyak sekali orang yang JAGO mengkritik. Mengkritik mengkritik menggelitik tanpa memperbaiki. Kritik itu memang penting agar sesuatu yang dikritik dapat diperbaiki agar lebih baik. Namun, ketika kritik hanya sekedar mengkritik APA KATA DUNIA???
Kritik itu membangun sih, tapi kalau kesannya malah menjatuhkan tanpa mencari solusi dan turut andil pada sesuatu yang dikritik, apa tuh namanya? (pikir sendiri). Terlalu banyak mengkritik pekerjaan orang lain tanpa membantu apapun apalagi memberi solusi, itu apa lagi namanya? (pikir lagi sendiri).
Salah satu contoh yang bisa kita ambil, saat sebuah kegiatan dikritik habis-habisan oleh beberapa orang. Kegiatan itu dipertanyakan gunanya, diprotes kerjanya, diminta untuk segera dibubarkan. Ketika kritik itu dibarengi dengan solusi, dapat dikatakan itu baik. Tapi ketika kritik hanya sekedar mengkritik, itu NOL BESAR. Orang-orang yang mengkritik itu tidak turut andil dalam memperbaiki kegiatan tersebut. Mereka hanya berbicara seenaknya tanpa tau apa yang telah dilakukan orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut.
Itulah, kritik hanya sekedar mengkritik, tidak ada solusi, tidak ada aksi, apa namanya? (lagi lagi pikir sendiri).

Sabtu, 15 Oktober 2011

Kebahagiaan Itu Menular


Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari, memanggil taksi, dan naik.

'Selamat pagi Pak,' katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu.
'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum, lalu bersenandung kecil.
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati ia melajukan taksinya.
Sesampainya di tempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan untuk argo yang hampir 15ribu.

'Kembaliannya buat bapak saja, selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur.

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih...' pikir sopir taksi itu. Dan ia pun menuju ke sebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam' jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi, di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok..' begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini, dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah cerita bisa berlanjut.. Bergulir seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar kita.
Kebahagiaan adalah sebuah pilihan.
Siapkah kita menularkan kebahagiaan??

Bisa menerima itu adalah berkah. Tapi bisa memberi adalah anugerah.

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat orang lain bahagia dengan keberadaan kita.

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yang terus berputar, dan jangan pernah dengki dengan kebahagiaan yang dimiliki orang lain, apalagi berusaha menghilangkannya.



Sumber : Milis Indonesian Business Forum

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget