123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

sahabat itu sulit sekali dicari, jadi jangan pernah menyia-nyiakan sahabatmu

Jumat, 18 November 2011

Doakan yaa..

Assalamu'alaykum

Hari ini, Jumat 18 November 2011, jam 17.00 WIB atau mungkin Ba'da Maghrib aku akan berangkat PKMJ Kimia 2011. Aku akan kembali ke Jakarta hari Minggu 20 November 2011. Doakan aku dan teman-teman selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke Jakarta dengan selamat agar dapat menceritakan pengalamanku selama disana di blog ini. 

PKMJ KIMIA 2011
TOGETHER TO BE BETTER LEADER!
EEERRR..


Wassalamu'alaykum 

Sekilas Sebelum PKMJ Kimia 2011

Assalamu'alaykum


sreek..sreek..sreek..fuuuuuuhh..*ceritanya bersihin debu* 
udah lama banget ini blog aku tinggal karena pacarku tercintah si LAPORAN *mau muntah* x__x'


     Di pagi buta begini, biasanya orang-orang sedang tertidur lelap atau ada yang bersiap untuk shalat tahajud (abis blogging tahajud deh). Alhamdulillah aku terbangun untuk menyelesaikan sisa laporan yang belum kutuntaskan semalam, aku juga bisa packing untuk hari ini. Packing untuk hari ini?| yaaaaap..hari ini aku bersama seluruh panitia PKMJ Kimia 2011, anak2 BEMJ BLMJ, serta peserta PKMJ Kimia 2011 akan berangkat untuk PKMJ di Griyo Loka Endah, Cisarua, Bogor. Sebelum berangkat aku ingin menceritakan berbagai gejolak yang terjadi, langsung aja yaa (cekibroot).
     Kepanitiaan PKMJ Kimia 2011 terbentuk 3 minggu sebelum hari ini (kira-kira). Di kepanitiaan ini aku mendapat amanah sebagai sekertaris (pekerjaan tetap sejak SMA -,-'). Awal kepanitiaan aku sudah disibukkan dengan proposal dan surat-surat cinta. Proposal pun sempat tertahan karena masalah yang dibuat-buat (do it). 
     H-1 minggu, aku dan empat orang temanku survei vila untuk PKMJ. Berbagai vila kami datangi tapi tak ada yang cocok (tanggal, harga, dsb). Dari yang awalnya kami mencari vila dengan mobil sampai kami putuskan untuk berjalan kaki, membagi beberapa orang dan survei di semua vila yang kami lewati selama berjalan kaki. Aku dan temanku mencari dan terus mencari namun tak ada vila yang cocok, sampai akhirnya kami melihat vila yang cocok namun kami tak berani masuk karena kami pikir ini terlalu mewah, tapi entah kenapa aku penasaran ingin survei ke dalam sampai akhirnya ada seorang bapak-bapak yang bertanya kepada aku dan temanku, 
"Neng, lagi survei?" Tanya bapak itu.
"Iya Pak" Jawabku dan temanku.
"Temennya mas-mas yang di dalem bukan?" Tanya bapak itu kembali.
"He? Mas-mas? Jangan-jangan itu memang dua orang temanku" Pikirku.
Dan ternyata benar, saat kami berkumpul di mobil kembali kedua temanku itu bercerita tentang vila itu. Kami pun memutuskan untuk kembali ke vila itu agar kami semua dapat melihat bagaimana di dalam vila itu. Dan entah mengapa, kami semua merasa cocok dengan vila itu, teteh vila nya pun ramah menyambut kami, semua terasa nyaman, namun kami GALAU tingkat dewa karena harganya yang tidak memungkinkan. Temanku pun melakukan negosiasi dengan si teteh pemilik vila dan kami dapatkan harga yang tetap tinggi, namun entah mengapa kami merasa SANGGUP. Tetapi kami tak dapat memutuskan memilih vila itu begitu saja, kami harus mendapat persetujuan dari berbagai pihak terutama ketuplak yang pada saat itu berada di vila yang tek jauh dari vila itu. Kami pun meminta waktu 2 jam untuk kembali lagi ke vila itu.
     Sesampainya di vila dimana disana berada beberapa panitia serta ketuplak yang sedang ada acara disana, kami menghubungi ketuplak untuk ke depan vila karena ada yang ingin kami bicarakan, namun sang ketuplak tak kunjung datang hingga akhirnya kami memutuskan untuk mencoba melihat vila yang hanya beda satu vila dengan vila dimana ketuplak berada. Vila itu terlihat lama tak terawat *merinding* dan kami pun memutuskan untuk kembali ke mobil karena perasaan kami mulai tak enak. KEGALAUAN TINGKAT DEWA pun semakin meningkat saat perut kami mulai kelaparan, hari mulai sore, hujan mulai turun dan si komo lewat (eeeh ngapain ada si komo). 
     Semua orang kami hubungi, namun hanya beberapa yang tersambung. Setelah lama menunggu dan perasaan kami yang semakin tak enak karena vila seram tadi, kami pun memutuskan untuk kembali ke vila si teteh (setelah ku baca, namanya vilanya Griyo Loka Endah). Kami sudah membicarakan berbagai situasi yang akan terjadi nantinya, tapi kami yakin bisa melewatinya dan kami putuskan dengan "Bismillah" untuk membayar DP griyo tersebut.
     Si teteh menyarankan agar kami segera turun agar tak terkena buka tutup jalan. Alhamdulillah kami tak terkena tutup jalan dan sepanjang perjalanan kami mendiskusikan bagaimana mendapatkan defisit DUA KOMA EMPAT JUTA DALAM EMPAT HARI.
     Sesampainya di jakarta banyak pergolakan yang terjadi soal vila. Tapi kami tetap OPTIMIS sampai hari ini kami HARUS OPTIMIS! TETAP SEMANGAT! agar KAMI BISA!
     Layaknya sms yang kukirim untuk seluruh panitia :
Biar Indonesia kalah dari Malaysia, PKMJ Kimia tetep berangkat besook baaang.
SEMANGAT! OPTIMIS! BISA!
ayo ayo ayo kita semua BISA! xp

Sabtu, 15 Oktober 2011

Kebahagiaan Itu Menular


Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari, memanggil taksi, dan naik.

'Selamat pagi Pak,' katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu.
'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum, lalu bersenandung kecil.
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati ia melajukan taksinya.
Sesampainya di tempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan untuk argo yang hampir 15ribu.

'Kembaliannya buat bapak saja, selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur.

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih...' pikir sopir taksi itu. Dan ia pun menuju ke sebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam' jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi, di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok..' begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini, dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah cerita bisa berlanjut.. Bergulir seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar kita.
Kebahagiaan adalah sebuah pilihan.
Siapkah kita menularkan kebahagiaan??

Bisa menerima itu adalah berkah. Tapi bisa memberi adalah anugerah.

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat orang lain bahagia dengan keberadaan kita.

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yang terus berputar, dan jangan pernah dengki dengan kebahagiaan yang dimiliki orang lain, apalagi berusaha menghilangkannya.



Sumber : Milis Indonesian Business Forum

Jumat, 14 Oktober 2011

Pertolongan Allah Itu Dekat :')

Assalamu'alaykum

     Sudah lama yaa, lama sekali, terlalu lama yaa (apasih dateng-dateng gaje).
     Hari ini rasanya nano-nano, manis asem asin, dari deg-deg seeeerr, dihantui rasa bersalah, sampai senang tak terkira karena 'sesuatu' yang hampir hilang tidak jadi hilang, mau tau gimana ceritanya? jangan kemana-mana tetap di opera van java, yaaaa eeeee #ngaco -,-'
     Begini ceritanya, kemarin (kamis tigabelas oktober duaribusebelas) aku mendapat kabar BAHAGIA karena hari jumat (hari ini) tidak ada praltikum Kimia Analitik 1. Sampai selesai kuliah jam terakhir aku masih bahagia, hingga kabar BURUK itu mengejutkanku dan teman-teman sekelasku, apakah itu?? --> "BU N*** MINTA JUMAT TETAP ADA PRETEST PRAK. KA 1 JAM 2, 3 PRETEST SEKALIGUS, 1 PRETEST 15 MENIT" <-- gileee baang baru bilang sore ini, dan disuruh belajar dari buku vogel yang belum kubeli. Rasanya bagai tersambar petir langsung koleps jegaaar jegeeerr (jadi sering ngomong koleps gara2 mams in*). Aslab pernah bilang kalau TIGA PRETEST dibawah 60 tidak boleh ikut praktikum, kalau begitu, besok harus di atas 60 semua nilai prestestnya, tapi kalau soalnya dari buku yang tidak aku punya?? -,-'. Aku bersama teman-teman sekelas pun menggila mempersiapkan perang pretest tersebut dan akhirnya kami merencanakan membakar diri belajar bersama jumat pagi sebelum pretest. Aku sedikit tenang disini, sampai kabar buruk ke dua dataaaang #jegaaarjegeeerr --> kadept **tr*p menanyakan soal uang yang aku terima jumat minggu lalu <--. Astaghfirullah aku baru ingat kalau jumat minggu lalu (tujuh oktober duaribusebelas) aku menerima uang dari mahasiswa duaribusebelas, dan kalian tau berapa nominal uangnya?? ENAM RATUS RIBU~ #lemeeeeess dan aku lupa dimana meletakkan uang itu #makinlemess :'(
     Aku PANIK setengah tiang mati, aku benar-benar lupa, dan setelah aku tanya orang-orang yang ada disekitarku jumat minggu lalu itu, tidak ada yang tau soal uang itu, aku merasa sangaaaat bersalah, aku merasa sungguh ceroboh, aku tak bisa berkonsentrasi belajar untuk pretest prak. KA1, aku takut. Untungnya orang-orang disekitarku menenangkanku, aku pun sedikit tenang, hingga saat sampai di rumah rasa takut itu muncul lagi, aku merasa sangat sangat sangat bersalah atas hilangnya uang itu, aku berfikir bagaimana cara aku mengganti uang itu, enam ratus ribu, bagaimana bisa aku menggantinya, tidak mungkin aku menceritakan hal ini pada orangtuaku :'(
     Aku tak bisa tenang malam itu, rasa bersalah terus saja menghantuiku, belajar untuk pretest KA dengan buku praktikum pun aku tak bisa berkonsentrasi. Hingga tengah malam aku masih berusaha untuk mengingat dimana aku meletakkan uang itu, tapi tetap saja tak bisa. Aku pasrah, aku serahkan masalah uang itu pada Allah, kalau aku masih berjodoh dengan uang itu, insyaAllah uang itu ketemu. Aku coba untuk tenang, beristighfar, dan minta petunjuk Allah dalam tangisku, sampai akupun tertidur.
     Malamnya aku bermimpi aku menemukan uang itu di dalam loker **tr*p. Sayang sekali itu hanya sebuah mimpi, hanya bunga tidur. Aku terbangun, shalat subuh dan tak henti aku memohon pertolongan Allah untuk dua kabar buruk kemarin dalam doaku. 
        
                                                               ***

     Pretest hari ini sungguh mengaduk-aduk perasaanku, mengoyak, merobek dan membuaaang perasaanku #lebaay. Aku duduk di bangku paling depan, di hadapan LIMA ASLAB, sungguh posisi tempat duduk yang amat BAGUS. Yaaa setidaknya aku sudah berusaha mempelajari materi dari buku praktikum dan belajar bersama teman-temanku, masalah hasil aku pasrahkan pada Allah, karena hanya Dia yang tau yang terbaik untukku. Aku berusaha untuk tak mengingat masalah uang itu saat menjelang pretest agar aku bisa berkonsentrasi. Tapi, setelah pretest, rasa bersalah itu makin menghantuiku :'(
     Sampai tiba-tiba saat ku berada di bemj, seorang kakak berkata "ini bukan uangnya?". Subhanallah, Alhamdulillah, ya Allah.. benaaar itu uangnyaaa. Uang itu berada di dalam kardus, ternyata aku memang tak menitipkan uang itu pada siapapun, aku meletakkannya begitu saja (paraaah banget cerobohnya), Alhamdulillah masih berjodoh dengan uang itu. Terima kasih Ya Allah, aku yakin Engkau pasti menolongku. Sekarang ga takut lagi deh ketemu kadept **tr*p hahahahaa. Ini pelajaran berharga buatku, sebaiknya lain kali jangan menitipkan uang padaku, aku terlalu ceroboh, tapi semoga saja ini kecerobohanku yang terakhir (aamiin).
     Ya Allah seneeeeng bangeet, mau sujud syukur, mau lompat-lompat, mau teriaaaaak. Sekali lagi terima kasih ya Allah, begitu banyak pertolonganMu untukku. Terima kasih juga untuk kakak-kakak dan teman-teman yang menenangkanku dan memberi aura positif untukku, terutama Izzah dan Ka Dinda, makasi banget yaa #peyukcium :* seneeng bisa punya kalian :')
     Jadi ingat surat Al-Baqarah : 214
     Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Minggu, 02 Oktober 2011

Sebuah Pelajaran

Assalamu'alaykum

      Sepertinya semenjak masuk nguli aku terlalu sibuk (sok banget) sampai-sampai ga pernah nge-post lagi. Sebenernya banyak banget cerita yang ingin aku post, hanya saja itu baru sebuah niat yang tak terlaksana-terlaksana, ckckck. Baiklah jangan terlalu banyak bicara, aku ingin menceritakan sebuah peristiwa sangat singkat tapi memberi sebuah pelajaran di tempat cuci tangan di sebuah tempat makan dekat kampus, sebut saja emcede.
      Ada seorang nenek-nenek bersama cucunya (mungkin) mencuci tangannya di sebelahku. Saat nenek itu sedang mencuci tangannya dengan sabun, keran yang awalnya dinyalakan oleh cucunya dimatikan oleh cucunya pula.Tak lama cucunya itu pergi ke dalam kamar mandi menghampiri adiknya, nenek itu ditinggal sendiri. Aku pun sedang mencuci tangan tepat disebelah nenek itu. Selesai nenek itu menyabuni tangannya, ia ingin membilasnya dengan air keran, ia mencoba memutar keran namun air tak keluar-keluar dari keran. Aku ingin menyalakan kerannya, tapi aku ingin tahu bagaimana respon pria yang menunggu dibelakang nenek itu. Pria itu sepertinya sudah tidak sabar, ia pun mengatakan 'di angkat ke atas kerannya' kepada nenek itu. Aku fikir pria itu akan membantu menyalakan kerannya juga, ternyata tidak, pria itu HANYA BICARA dan nenek itu masih sibuk memutar-mutar keran kebingungan. Aku yang berada disebelah dan sudah selesai mencuci tangan 'geregetan' melihat pria yang tidak sabar dan hanya bicara itu. Aku pun menyalakan keran tempat cuci tangan nenek itu. Nenek itu pun berkata 'oh dinaikin begitu kerannya'.
      Dari peristiwa itu, aku pun mengambil sebuah pelajaran yang sebenarnya seringkali terjadi, hanya saja baru di peristiwa ini aku menuliskannya, pelajaran itu adalah --> JANGAN HANYA BICARA, BERGERAK!. Ya begitulah manusia sekarang kebanyakan, hanya bicara bicara dan bicara tanpa bergerak, layaknya pemerintah yang hanya janji janji dan janji tanpa ada bukti yang berarti. Selain itu, ada satu lagi pelajaran yang aku ambil, untuk mengajari orang lain TIDAK HANYA dari TEORI tapi PRAKTIK.
      Dan ngomong-ngomong soal praktik, minggu depan aku sudah mulai praktikum. Jadi, hari-hariku akan ditemani pacar-pacarku tercinta (HVS A4, pulpen, papan jalan). 

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget