Minggu, 22 Mei 2011
Minggu, 15 Mei 2011
Tipus
Rara Seruni
5/15/2011 09:32:00 AM
No Comments

- Terjadi pendarahan pada daerah Payer’s patches yang serius tapi tidak fatal
- Septicaemia (keracunan pada darah) atau peradangan pada daerah peritonium yang merupakan membran pada daerah perut
- Enchephalitis yaitu terjadi inflamasi akut pada otak akibat infeksi bakteri atau virus
- Abses atau luka.
Senin, 09 Mei 2011
Tantangan Baru :D
Rara Seruni
5/09/2011 08:38:00 PM
No Comments
Jumat, 06 Mei 2011
Kenanganku Bersama Mereka (mereka yang luar biasa!!)
Rara Seruni
5/06/2011 11:22:00 PM
No Comments
”iya bener sih..tapi...”
Kenanganku Dua Malam Bersama Mereka
Rara Seruni
5/06/2011 10:43:00 PM
No Comments
(Risalah Daurah Tafakur Alam RoLiGa (Rohis SMA Negeri 53 Jakarta) 3 hari 2 malam di Cisarua).
Pagi itu, Jumat 3 juli 2009 pukul 08.05, matahari mulai gagah bersinar dan udara pagi menjelang siang sudah mulai tidak bersahabat. Mengingat jam segitu suasana kereta ekonomi pasti masih padat sekali, akhirnya kuputuskan membeli karcis ekonomi AC. Meski tahu bakal penuh juga, tapi seenggaknya lebih sejuklah.
Kereta hari itu terlambat 15 menit. Seharusnya dengan perdiksi yang sudah kubuat jika kereta datang tepat waktu aku akan sampai tepat pukul 9.00 di SMAN 53, sekolahku tercinta. “hmm..terlambat lagi, benar-benar penyakit kronis nih kereta di Indonesia” gumamku. Ku kabari beberapa temanku sesama Alumni 53, bahwa aku akan terlambat tiba di sana, mungkin sekitar pukul 09.30 baru tiba.
Hari itu, aku dan sahabat-sahabatku sesama Alumni RoLiGa, serta adik-adik kami semua di RoLiGa hendak merajut ukhuwah dalam dakwah dengan mengadakan daurah Tafakur Alam (TA) SMA kami selama 3 hari 2 malam di villa Arrohman2 (ibu Usman), Cisarua. Agenda ini merupakan Agenda tahunan Rohis di SMA ku.
Sepanjang perjalanan di dalam kereta pikiranku melayang mengenang beberapa hari belakangan ini. Bayangkan, tidak pernah-pernanhnya daurah di SMA-ku itu disiapkan hanya 1 bulan. Itupun dengan 2 pekan yang tidak efektif karena terpotong oleh ujian adik-adik SMA. Enam belas hari sebelum hari-H, villa belum fix, transport belum ada, dana masih minim, hanya ada dana yang Rp. 500.000 dari Sekolah (dari yang diajukan 1 juta rupiah), proposal baru jadi dan baru akan disebar, calon peserta belum ada yang memberi jawaban pasti, dan yang lebih parah lagi konsep acara belum jelas. Karenanya aku sempat mengatakan “udah deh dek, tahun ini Rohis gak usah ada TA saja ya? Kita ganti dengan kegiatan daurah lain aja” ujarku pada Adikku, Aulia, yang juga merupakan Sekum RoLiGa. Rupanya kalimat itu tidak mematahkan semangat mereka. Ditambah motivasi dari seorang guru, mereka manjadi tambah bersemangat.
Subhanallah, semuanya berubah hanya dalam waktu satu pekan. Kira-kira sepuluh hari menjelang hari-H semua hal seolah-olah kita dapatkan dengan mudahnya. Villa yang strategis karena dekat dengan curug cilember, dan kondisinya yang sangat mendukung untuk mengadakan OutBond. Meskipun villa harus kami bayar seharga 1,3 juta (sebelumnya ada pihak guru yang menjanjikan kami villa gratis dan bagus, tapi ternyata tanggalnya tidak cocok untuk digunakan) tapi kami puas. Kendaraan yang kami dapatkan juga tanpa kendala yang berarti seharga 1,7 juta (Alhamdulillah lebih murah dari budget kami seharga 2 juta). Peserta yang terdaftar sudah mencapai 36 orang hanya dalam waktu 6 hari. Dana dari Alumni yang terkumpul hingga 1 juta rupiah. Teman-temanku para Alumni yang akhirnya dapat diajak konsolidasi kegiatan. Subhanallah, selama satu pekan saja kami dapati itu semua dengan mudahnya.
Masih di dalam kereta. Kali ini kereta hampir memasuki stasiun cawang. Hampir saja aku menitikkan air mata bahagia atas limpahan nikmat Allah ini. Lalu tiba-tiba aku teringat ayat Al-Qur’an, ”...Fa innama al usri yushron,innama al usri yushron...”(Q.S Al-Insyirah;5-6). ”kalau di balik kesulitan itu ada kemudahan, apakah berlaku sebaliknya? Apakah dibalik kemudahan juga akan ada kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi?” gumamku. ”Ya Allah,jikalau memang ada, Bismillah kami siap, dan berikan kekuatanMu kepada kami untuk menghadapi ujian dan kesulitan itu”
Kereta sudah tiba di stasiun Tebet. Aku bersiap-siap turun ketika hp-ku bergetar, SMS masuk. Dari Istriku yang juga akan ikut dalam Daurah ini.
"Abang, Alhamdulillah urusan Ay di Kampus hari ini sdh slsai, Insyaallah sekarang menuju stasiun menyusul abang. Mm..abang, tadi Ibu marah dan nangis ngeliat bawaan Ay yang berat. Afwan”.”Astaghfirullah, maafin Abang Ay, abang kira bawaan kamu hanya pakaian saja. Yang kuat ya sayang Insya Allah abang do’akan. Luv u, fii amanillah^^” balasku Hmm..cobaan pertama.
Menuju SMA 53 aku menaiki angkot 32 dari kp.melayu. Di angkot aku mencoba mengingatkan bus yang akan menjemput kami. Aku mengirim SMS ke pak Sukiman, mengingatkannya jam 2 di Pom Bensin Cipinang Muara. “Bismillah, mudah-mudahan lancar-lancar saja” gumamku. Telepon masuk ke Hp-ku, akhi Hendra “Assalamu’alaikum, akhi salman dah di mana?”
“wa’alaikumsalam akhi, insya Allah sebentar lagi, dah di Penjara nih” jawabku.
“oke,ditunggu..wassalamu’alaikum..”
“wa’alaikumsalam..”
Turun dari angkot di halte SMA 53 aku dikejutkan dengan getaran di Hp-ku, dari pak sukiman “assalamu’alaikum dek,kalo boleh tau pulangnya kapan ya?” haah? Ternyata isinya lebih mengejutkan daripada getarannya. Bagaimana mungkin dia belum tahu? Kan aku sudah bilang ke Istrinya sewaktu memberi DP. Sudahlah, kubalas saja isi SMS itu, “insya Allah hari minggu pak,jam2 siang”.
Aku kembali berjalan menuju sekolahan. Setibanya aku di sekolah masjid Al-Qadar, masjid sekolahku yang cukup besar, beberapa orang Alumni dan pengurus telah berkumpul dan rapat segera kita mulai. Dalam rapatpun semua tampak beres-beres saja. Tim edvan oke siap berangkat. Konsumsi oke. Dana tidak sempat kita hitung ulang,namun insya Allah cukup, karna ada beberapa peserta yang baru akan membayar setibanya di vila dan juga beberapa alumni yang akan menyusul sumbangannya. Subhanallah, semua benar-benar tampak beres. Ya, 100% tampak beres sebelum sms itu masuk ke HP-ku.
Pak Sukiman : “maaf dek, kalau hari minggu saya tidak bisa. Sudah ada janji lebih dulu sebelum deal dengan adek. Kalau sabtu malam pulangnya insya Allah bisa”
Aku : “lho pak? Kan perjanjian saya wktu di awal begitu, sy juga sudah sampaikan ke istri bpk wkt ngsih dp rabu kmarin”
Pak Sukiman : “Istri sy tdk beritahu,pak Rustadi,teman adek yg m’hubungi sy juga ga bilang gtu. Sy sdh janji dgn orang itu seminggu yg lalu.”
Aku : “mm.. bgini deh pak, bpk bisa sy temui dmna? Kita ngobrol aja dlu.”
Pak sukiman : ” oke sya tunggu di rumah saya,baiknya kita mmng ketemu ngobrol dlu”
"baik ikhwahfillah kita tutup aja syuro briefing pagi ini. Jangan lupa jam 13.30 kita kumpul lagi di sini. Saya harus menemui seseorang, segera. Kita tutup dengan do’a penutup majelis.”
Setelah menutup rapat tersebut aku dan Yarham, juniorku dulu di sekolah langsung menuju ke rumah pak Sukiman.
”apa kabar pak?” tanyaku mendahului percakapan dengannya ketika tiba di rumahnya.
”baik, Alhamdulillah” jawabnya singkat
tanpa basa-basi aku langsung pada pokok masalahnya, ”jadi bagaimana nih pak? Kan di awal saya sudah menegaskan ke istri bapak kalau kita 3 hari,pulang minggu siang”
”wah,tapi istri saya tidak menyampaikan tuh,mungkin dia lupa. Saya benar-benar minta maaf,tapi saya juga gak bisa membatalkan janji dengan orang itu”
”hmm..”aku diam dulu beberapa saat
“ gini deh dek,kalau adek pulangnya pagi jam setengah delapan mungkin masih bisa, karena orang itu pulangnya jam setengah empat sore, jadi mungkin masih bisa kita kejar.”
“wah pak, acara kita ini acara rekrutmen organisasi pak,bukan jalan-jalan biasa, mana bisa dipangkas-pangkas begitu, ya sudah deh pak, kita jalan saja dulu. Nanti saya bicarakan dengan teman-teman baiknya bagaimana” jawabku. Dalam hati aku sudah memikirkan berbagai hal solusi untuk pulang, yang penting kita jalan dulu. Susah kalau cari bis lain di waktu yang sempit dan mendadak begini. “Bismillah” gumamku dalam hati.
Jam sepuluh lebih dua puluh lima menit, Tim edvan sudah siap jalan. Tim edvan terdiri dari tim konsumsi 2 orang akhwat, Rini Widiya (04) dan Mimin (08). Juga dengan 2 orang ikhwan pengurus Rohis, menggunakan mobil Ayah dari Sidik, salah seorang pengurus RoLiGa. Aku dan Yarham sepakat menyembunyikan dahulu kasus bus tadi. Kita akan bahas nanti saat di villa.
**
Jam setengah tiga sore semua sudah berkumpul di bus. Kita siap berangkat ke Cisarua. Bus sempat mampir sejenak di dekat rumahku untuk mengambil barang-barang BakSos dan menjemput istriku, Iin. Lalu melaju kembali menuju Cisarua.
Target keberangkatan yang semula jam 2 siang jadi mundur 45 menit. Konsekuensinya? Tentu kami sudah menduga akan terjebak macet. Perkiraan kami kemacetan mungkin terjadi mulai dari perempatan Ciawi. Sama sekali di luar dugaan kemacetan sudah kami alami sejak awal memasuki tol Jagorawi. Bahkan mendekati Ciawi bus kami sempat tidak bergerak selama hampir setengah jam. Aku yang duduk di paling depan bersama istriku menjadi khawatir peserta akan merasa bosan dan jenuh, sehingga malah menimbulkan kesan negatif di benak mereka. Aku langsung menengok ke belakang, “hah? Kosong? Pada kemana mba’?” tanyaku pada mba’ Ida (99) yang sedang asyik baca Qur’an. ”tuh..” jawabnya sambil menunjuk luar jendela. Spontan aku berdiri, ck..ck...ck mereka keluar dan menikmati berbagai aktifitas di luar tanpa aku sadari. Ada yang asyik main bola, akhwat-akhwat yang lagi pada arisan, ada yang be”ghibah” (berGhosip bareng ikhwah..hehehe), ada juga yang asyik foto-foto. ”hehehe..ckckc..dasar bocah-bocah SMA, gak bisa liat taman nganggur dikit...tapi syukur deh...”gumamku yang gak lama kemudian ikut bergabung dengan mereka.
Bus kami yang sempat terhenti 20 menit itu akhirnya jalan. Sebelum bus jalan aku sempat memotret keadaan jalan yang macet tadi. Di sepanjang jalan pikiranku masih berkecamuk cara pulang nanti. Sempat terpikir solusinya adalah ngeteng angkot sampai st.Bogor naik kereta, tapi aku agak ragu dengan keamanan peserta, apalagi di situ ada guru pembina Rohis 53, Ibu Yarmaini. Aku terus memohon pada Allah agar segera diberi solusi terbaik. Selama aku berfikir mencari solusi tanpa sadar bus sudah sampai di pangkalan ojek Cisarua yang dekat kelurahan, bus tidak bersedia masuk karena takut akan dimintai uang jasa oleh masyarakat setempat. Akhirnya kami para alumni meminta seluruh peserta turun dan kita menyewa angkot sampai ke vila, ketika itu jam di HP-ku menunjukkan jam setengah tujuh. Maghrib sudah lebih setengah jam. Aku sempat berfikir akan memberi uang 600 ribu pada supir bus lalu tidak akan pernah menghubunginya lagi karena kami tidak mungkin mengikuti kemauannya. Tapi ternyata dia hanya meminta tambahan 500 ribu, dan berharap kami menghubunginya. Aku berikan 500ribu yang ia minta dan berfikir untuk tidak akan menghubunginya kembali. Cukup tahu saja.
Sepanjang perjalanan angkot aku terus memperhatikan jalan dengan gelisah, karena agak gelap dan aku belum benar-benar hafal jalannya. Aku telepon orang yang ada di vila, ” aslm min, tolong si adek di suruh ke luar gerbang ya, biar saya punya patokan”
Belum lama aku menelepon tiba-tiba mobil sudah mendekati tanjakan yang menuju curug cilember. Waduh, sudah kelewat,pikirku. ” stop pak, kita kelewat ini”. Angkot yang kunaiki adalah yang paling depan. Tiba-tiba saja salah satu angkot lain yang membawa rombongan peserta dan Ibu Yarmaini melewati kami. Waduh mau ke mana dia? Ini kelewat kok. ”telepon yang ada di mobil sana” perintahku pada peserta yang satu angkot denganku.
Aku turun dan bertanya pada salah seorang warga setempat. ” pak vila bu usman di mana ya?”
”vila bu usman? Kurang tahu tuh..”
”itu lho, villa yang ada masjid gede’nya,yang masih satu kelola denga vila arrohman..”
”ooh..villa arrohman mah di sana, masihn jauh..”jawabnya sambil menunjuk ke arah villa arrahman yang lewat dari curug.
Aduh, susah bener sih ngomong sama nih orang, mana kuperhatikan beberapa orang peserta sudah mulai gelisah lagi. ”villanya bukan arrohman pak, tapi villa bu usman, deket masjid yang gedhe’ saya lupa nama masjidnya”
Tiba-tiba seorang anak muda memberitahu. ”oh, yang masuk gerbang ya? Deket Masjid Baiturrahman kan? Ini balik arah trus setelah turunan lalu nanjak dikit gak jauh di sebelah kiri ada tulisan Vila Amri, masukin aja gerbangnya, nah deket situ” katanya panjang lebar (jadi luas dong..hehehe). ”wah,iya itu yang saya cari, terimakasih a’..”
Mobil angkot kami tancap gas. Kulihat jam tujuh kurang lima menit, sebentar lagi Isya, dan peserta belum shalat maghrib dan juga pasti pada lapar. Tapi subhanallah,tidak ada satu pun wajah yang kulihat mesem dan cemberut, mereka tampak santai bahkan menikmatinya. Menikmati ketegangan yang sempat terjadi tadi, mereka masih bisa tertawa dengan sesama mereka. Satu angkot yang sopirnya sotoy tadipun alhamdulillah sampai juga tidak lama kemudian. Aku bersyukur karena tim edvan sukses berangkat tadi. Coba bayangkan jika tidak ada tim edvan dan konsumsi baru dipersiapkan malam itu juga? Jam berapa peserta akan makan malam? Setelah melalui perjalanan yang seperti itu lalu masih disuruh bersabar menunggu konsumsi, mereka pasti akan kecewa berat. Alhamdulillah semua itu tidak perlu terjadi.
Peserta segera ku arahkan untuk beres-beres, pembagian kamar, dan yang ikhwannya mendirikan tenda. Setelah semua beres, jam 7.30 kita siap kumpul untuk shalat jamak maghrib isya’ berjama’ah setelah itu pembukaan acara. "Mohon barang barang berharga yang ada di tas untuk ikhwannya di ambil dan jangan ditaruh dalam tas, khawatir tidak aman" arahanku pada mereka. Alhamdulillah-nya kami dapat pinjaman megaphone dari akhi Dodo CBS, sesaat sebelum kami berangkat. Jadi aku gak perlu teriak-teriak deh.
Alhamdulillah malam itu acara berjalan cukup lancar, setelah pembukaan peserta bersiap-siap makan malam,dilanjutkan langsung dengan taujih satu. Yang membuatku sedikit terkejut adalah pemateri satu-nya, gak disangka Ustad Adi yang dimaksud mba’ Ida itu adalah Ijonk anak FIB Sastra Indonesia 2007. ”wah mba’,ini sih bukannya aku kenal lagi, tapi kenal banget. Dia mah aku jitakin mulu’ dulu waktu jadi peserta dauroh di kampus..hehehe..lebay”. Alhamdulillah peserta terlihat sangat menikmati apa yang di sampaikan dan gaya penyampaian akhi Ijonk. Walaupun sempat ada kendala tekhnis (hehehe, emang nih anak teknik senangnya bikin masalah, becanda), tapi peserta tetap terlihat antusias sampai akhir.
Malam itu kami, para alumni, bersiap mengadakan evaluasi setelah memastikan semua peserta dan juga Ustad Ijonk terlelap.
Agenda Evaluasi kami malam itu adalah "Perjalanan,kegiatan hari itu,rencana besok, dan keuangan". Saya sengaja menaruh keuangan di akhir, supaya tidak terlalu tegang dulu pembahasan di awal. Untuk evaluasi perjalanan, kami mencatat agar sebaiknya kedepan berangkat lebih cepat dan memperhitungkan macet dengan baik. Lalu semuanya menyalahkanku karena tidak hafal tempatnya dengan pasti sehingga harus tersesat walau hanya sesaat, baiklah ku akui seratus persen itu salahku. Untuk evaluasi kegiatan Alhamdulillah tidak ada masalah, satu agenda yang belum terlaksana yakni pemutaran film “Sang Murabbi” bisa kita sisipkan di waktu istirahat yang cukup panjang di keesokan harinya, tapi ini tidak usah diwajibkan, agar peserta yang ingin istirahat tidak merasa terpaksa.
Terakhir kami membahas masalah keuangan dengan ku awali menyampaikan kondisi bus, seperti sudah kuduga suasana berubah sedikit tegang. Tapi tidak lama, kami menemukan banyak solusi dalam plan A hingga plan D. Plan A kita cari carteran bus maksimal 1,3 Juta diusahakan hingga besok malam. Jika tidak berhasil sampai besok malam, kita ke plan B, carter angkot sampai st.Bogor kecuali tim konsumsi dan Bu’ Yarmaini kita minta bantuan akhi Sidik lagi untuk pinjam mobilnya. Jika akhi Sidik berhalangan dipinjam mobilnya, berarti plan C, semuanya naik angkot sampai st.Bogor. semua planning ada konsekuensinya masing-masing, dan kami semua berharap plan B dan Plan C tidak akan pernah kami ambil. Kami semua berharap plan A walaupun konsekuensinya kami harus defisit satu juta(hitung-hitungan sermentara). Rapat evaluasi malam itu ditutup setelah tim jurit malam mempresentasikan konsep Jihadulail yang akan dimainkan jam 2 pagi besok.
Baru akan terpejam mata ini tiba-tiba salah seorang Alumni ikhwan yang baru saja lulus mendatangiku dan memberikan 3 lembar uang 50 ribuan. “bang ini ane nyumbang..”
“akhi, ini pinjaman kan? Jazakallah ya,nanti ana catat, semoga cepat keganti”
“nggak bang ini ana infakkan”
”Subhanallah, akhi, kita memang defisit, tapi antum gak perlu sampai korban gini”
”bang ijinin ane berkontribusi, ente gak menginginkan kalau Allah yang mengganti uang ane?”
”masya allah, subhanallah, astaghfirullah, maafin ana akhi.. jazakallah ya akh” sebenarnya aku agak gak tega,karena dia baru saja lulus SMA,kalau yang ngasih itu alumni yang sudah berpenghasilan sih aku gak akan merasa agak berat menerimanya. Tapi subhanallah, semoga Allah memuliakan beliau.
Begitulah, malam pertama kami di sana, kami tutup dengan penuh cerita mendebarkan dan juga mengharukan... dan hari esoknya, tentu tantangan lain dan ujian sudah siap menanti. Ku tutup malam itu dengan penuh syukur,Alhamdulillah, sekaligus optimis untuk hari esok, Bismillah.
CREATED BY : Ka Salman (Alumni ROLEEGA)
Popular Posts
-
PAGI!! Minggu pagi yang cerah ditemani ppt Biokimia, Laporan Kimia Organik 2, Laporan Biokimia daaan Kartun di TV :D Btw, tadi itu aku li...
-
Ini adalah cerita dari sebuah persahabatan yang unik yang tak kan pernah terlupakan. Mmhh,, persahabatan ini dimulai dari Ayu dan Erna...
-
Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah men...
-
Aku nemu tulisan bagus nih, tentang Bunga Seruni, yaa Seruni seperti nama belakangku (rara Seruni) Tanaman bunga krisan selain terkenal s...
-
Assalamu'alaykum Semalam ada sebuah perasaan menggelitik pikiranku (bahasamu nak -,-) disaat teman-teman seumuran kini membicarakan te...
-
Assalamu'alaykum Heyho para pembaca blogku~ (siapa ra?) --'' Setelah beberapa hari lalu liburanku diisi dengan jalan-jala...
-
Assalamu'alaykum Waaaahh udah lamaaaaaaa bangeeet ya aku ga nge-blog, udah bulukan deh ini blog -_-a. Afwan yaa para pembaca blogku...
-
Assalamu'alaykum LIBUR.. LIBUR.. LIBUR.. LIBUR yang ditunggu-tunggu datang juga, akhirnya bisa merasakan LIBUR, yaa LIBUR, LIBUR kulia...
-
Jumat, 25 Januari 2013 Harusnya aku ikut rapat BEMJ buat Family Day jam 09.00 tapi dikarenakan hujan dan aku belum menyelesaikan ...
-
Bismillah.. Sobat, challenge akan berakhir tiga hari lagi, tapi aku cepi dan ijeh memutuskan untuk makan bareng aja karena ga ada yang ber...